Rabu, 13 April 2016

JAJARAN POLSEK GELAR GIAT OPERASI PAJAK KTMDU 2016



POLRES MAJALENGKA - Giat operasi PAJAK KTMDU 2016, giat melibatkan jajaran Polsek Polres Majalengka. Sebanyak 5 polsek diantaranya Polsek Maja, Polsek Banjaran, Polsek Talaga, Polsek Cikijing, Polsek Cingambul.




Giat yang berlangsung selama tiga hari mulai sejak hari Selasa 12 april 2016 – Kamis 14 april 2016. Sebagian warga yang taat PAJAK sangat antusias membayar pajak di tempat yang berlokasi di depan Mapolsek Cikijing. Sementara ada sebagian para pengendara baik  R2 maupun R4 karena melanggar Peraturan lalu lintas maka mendapat surat tilang dari Personil Sat Lantas Polres Majalengka.

Personil Polsek Talaga yang terlibat dalam giat tersebut sebanyak 3 orang yaitu, AKP M. SUPARMAN, SH.I, AIPTU YOSEP KURNIAWAN,  AIPTU DIDI SUPENDI.


Giat berlangsung dengan aman tertib dan lancar.

GALI LOBANG WARGA RESAH MORTIR APA BUKAN ?






POLRES MAJALENGKA - Pada hari Selasa 12 April 2016 sekira jam 15.00 Wib, telah menerima info dari pamong desa paningkiran bahwa di  belakang Rumah milik Sdr. Kasan (45), Buruh Harian Lepas, alamat Blok 5 Rt.001 Rw.005 Desa Paningkiran Kecamatan Sumberjaya Kab. Majalengka, telah ditemukan besi tua yang mirip dengan bentuk mortir diduga/dikhawatirkan merupakan jenis mortir.



Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik melalui Kapolsek Sumberjaya AKP H DEDDY, Uraian singkat kejadian yaitu pada hari Selasa 12 April 2016 sekira jam 14.00 Wib di TKP telah dilaksanakan penggalian tanah untuk pembangunan septy tank/WC oleh Sdr.Yono (52), Buruh, alamt blok 1 rt.02 rw.01 desa paningkiran kec. sumberjaya kab. majalengka bersama dengan Sdr. Enung (32), buruh, alamat blok 3 rt.02 rw.03  desa paningkiran Kec. sumberjaya kab. Majalengka.

“Kemudian dikedalaman 1 meter terlihat ada bongkahan besi tua yang sudah penuh karat dengan ukuran  panjang sekitar 80 cm dengan diameter lingkaran sekitar 4 inchi.” Pungkas AKP H DEDDY.
 
Setelah bongkahan besi tua tersebut diangkat dari dalam galian kemudian dibersihkan denga cara disemprot dengan air diketahui hanya berupa potongan besi diduga bekas alat tempa pabrik alumunium dan sebelumnya dilakukan koordinasi dengan den c sat brimob untuk meyakinkan barang tersebut mortir atau bukan.

“Dan setelah diyakini kalau barang tersebut bukan mortir maka untuk menenangkan dan mengurangi keresahan pada warga sekitar, barang tersebut akhir kami bawa ke mapolsek untuk penangananan lebih lanjut.Ucap Kapolsek Sumberjaya AKP H DEDDY.

Kegiatan tersebut kami koordinasi dengan pihak pamong desa dan pihak koramil sumberjaya.
Dalam TKP dilaksanakan oleh Anggota Sek Sumberjaya yang dipimpin Kapolsek Sumberjaya dan unit reskrim  Sek Sumberjaya.

OPERASI TERPADU TERTIB KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016








POLRES MAJALENGKA - Pada hari Selasa 12 April 2016 jam 08.00 wib, bertmpat Di Depan Eks Pasar Lama ( grage ) Majalengka, dilaksanakan Operasi terpadu Tertib Kendaraan Bermotor Th.2016.



Penanggung jawab Kegiatan Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID,S.Ik , Waka Polres Majalengka Kompol HANDRIO WICAKSONO,S.Ik, Kabag Ops Res Majalengka Kompol JHONSON MADUI ,SH.

giat tersebut dilaksanakan oleh Polsek Majalengka kota, Polsek Cigasong, Polsek Panyingkiran, Polsek Sukahaji dan Polsek Rajagaluh sebanyak 25 personil, dan dari petugas Dispenda sebanyak 5 orang.


Adapun hasil masyarakat yang terjaring Pajak Dispenda R2 : 36 dan R4 : 4, Di tilang oleh Polisi SIM : 4, R2 : 6,dan STNK : 50, selama giat berlangsung situasi aman, tertib dan lancar.

DIDUGA AKAN MELAKUKAN TAWURAN 49 SISWA DI AMANKAN POLSEK SUMBERJAYA








POLRES MAJALENGKA – Puluhan siswa SMK di Kabupaten Cirebon terlibat aksi tawuran dengan siswa SMK swasta lainnya, di ruas jalur Cirebon-Bandung tepatnya di perbatasan tiga desa Banjaran, Rancaputat dan Desa Gelok Mulya Kecamatan Sumberjaya, Selasa (12/4) sekitar pukul 10.00.



Aksi mereka tidak sampai meluas karena masyarakat ketiga desa bersama petugas Kepolisian Sumberjaya berhasil mengamankan puluhan siswa tersebut. Satu persatu masyarakat berhasil mengamankan siswa yang notabene masih kelas XII yang dikumpulkan di bahu jalan dan balai desa.



Mereka lantas digelandang ke Mapolsek untuk kemudian dilakukan pendataan. Salah seorang siswa DI (16) mengaku mereka berencana akan berangkat rekreasi ke Bandung usai ujian nasional (UN). Namun setibanya di wilayah Sumberjaya belasan siswa dari dua SMK yang ada di  Plumbon ini dihadang oleh siswa dari salah satu SMK swasta di Kota Cirebon. Tiba-tiba mereka langsung dilempari batu

“Kami semua berangkat dari arah timur gabung dengan SMK dari Plumbon. Tetapi mobil (omprengan) yang kami tunggangi diberhentikan oleh puluhan siswa SMK dari Kota Cirebon dan langsung melempari pakai batu,” kata siswa yang masih kelas X mengaku hanya ikutan saja.

Mendapati satu temannya terluka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu, membuat mereka kesal dan mengejar puluhan SMK dari Kota Cirebon itu, namun berhasil diamankan masyarakat dan Polsek Sumberjaya.

“Kami enggak terima teman saya dipukuli dan dilempari batu. Kami ini tidak salah dan hanya berencana akan rekreasi saja,” lanjutnya.

Sementara itu, Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik melalui Kapolsek Sumberjaya AKP H DEDI BUDIANA SH MH mengungkapkan aksi tawuran siswa yang tertangkap 49 orang ini berhasil digagalkan masyarakat Sumberjaya khususnya wilayah Gelok Mulya, Banjaran dan Rancaputat serta pihak kepolisian. Wilayah Sumberjaya hanya sebagai tempat kejadian perkara (TKP). Belasan siswa ini masih tercatat sebagai pelajar di sekolah Cirebon.

“Berdasarkan pengakuan mereka akan berangkat ke wilayah Bandung untuk rekreasi. Masih menggunakan seragam pelajar meski gaya rambut macam-macam. Bisa dilihat dari identitas celananya masih pelajar SLTA,” kata Kapolsek.



“Dari aksi mereka diantaranya diamankan sebilah cerulit dan 2 gear Sepeda Motor yang sudah di modifikasi menjadi alat untuk memukul digunakan menjadi sabuk yang dijadikan alat untuk tawuran, dan 2 buah bendera pelajar.”

 “Pengakuan mereka itu mau main ke Bandung tapi didaerah Sumberjaya diserang oleh belasan siswa lainnya. Apakah ada motif dendam, kita belum bisa menjelaskan karena masih menggali keterangan mereka,” imbuhnya.

Selanjutnya pihak kepolisian memberikan pengarahan dan pembinaan untuk kemudian memanggil masing-masing pihak sekolah dan orang tua siswa untuk menjemput para pelajar tersebut.