Senin, 28 Desember 2015

KEBAKARAN KANDANG TIGA PULUH RIBU AYAM TERPANGGANG







POLRES MAJALENGKA - Pada hari Senin 28 Desember 2015 jam 23.30 Wb, Telah terjadi Kebakaran Kandang ayam sayur di Blok Saptu RT. 05/02 Kampung Girang Desa Kulur Kec/kab Majalengka, dengan pemilik Sdr. H. BABAN Bin H.AHMAD FADIL (51) PNS, alamat Blok Saptu RT.09/05 Kelurahan Sindangkasih Kec/Kab Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik melalui Kapolsek Majalengka Kota AKP H YAHYA menurut Saksi Sdr. JULI (35) Pengurus Kandang, alamt Desa.Tajur dan Sdr. RAMDAN (38), Perangkat Desa Kulur. Kebakaran di duga api berasal dari pengopenan/Pemanas anak ayam (Bruding), yang kemudian bara api dari pemanas anak ayam tersebut mengenai plastik dan merembet ke kandang ayam dan mengakibatkan bangunan kandang ayam dan 30.000 ekor ayam mati terpanggang di dalam kandang.

“Kejadian kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun mengalami Kerugian atas kebakaran yang di alami korban pemilik Sdr. H. BABAN Bin H.AHMAD FADIL (51) mengalami kerugian Sebesar RP. 218 juta.” Ucap AKP H YAHYA.

Minggu, 27 Desember 2015

APEL PERESMIAN POSKO PENANGGGULANGAN BENCANA TINGKAT KECAMATAN SINDANGWANGI








POLRES MAJALENGKA - Polsek sindangwangi Polres majalengka pada hari Senin tgl 28 Des 2015 jam 08.00 wib Kapolsek Sindangwangi AKP SUTARJO menghadiri Apel Peresmian POSKO PENANGGGULANGAN BENCANA tingkat kecamatan Sindangwangi.

Hadir dalam Apel tersebut Camat Sindangwangi SAFARI AZIS HERYANTO SH..DANRAMIL RAJAGALUH yang di wakili Oleh BATIRAMIL SINDANGWANGI PELDA DEDE.R, seluruh Kepala Desa dan perangkatnya Sekecamatan Sindangwangi, Anggota Koramil Rajagaluh, Perwakilan POLJAR ( polisi pelajar ), Kapolsek Sindangwangi AKP Sutarjo, DANRAMIL RAJAGALUH Kapten ANO S dan CAMAT SINDANGWANGI SAFARI AZIS SH selaku Penanggung jawab POSKO tersebut.


POSKO tersebut di dirikan bertujuan apabila terdapat Bencana Alam anggota Posko tersebut segera mengantisipasi bencana alam tersebut.

“Untuk acara peresmian Posko Penanggulangan Bencana tersebut berjalan Aman dan Lancar.” Ucap Kapolsek Sindangwangi AKP Sutarjo.

PULUHAN WARGA KERACUNAN NASI BUNGKUS






POLRES MAJALENGKA - Puluhan orang warga Blok Jumat RT 01 RW 12, Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka keracunan makanan dari nasi bungkus yang diberikan keluarga Dikro ketika menggelar hajatan ngayun dan muludan.

Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut hanya sebanyak 18 orang hingga Minggu (27/12/2015) masih menjalani perawatan di RS Cideres, sebagian d iantaranya sudah pulang dan sebagian lagi menjalani rawat jalan.

Atas hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka sudah mengambil sejumlah sampel makanan yang dihidangkan dalam nasi bungkus tersebut diantaranya, sambal goreng kentang, daging sapi, tempe dan sejumlah makanan lainnya untuk dilakukan uji labolatorium.

Menurut keterangan sejumlah pasien ditemui di Rumah Sakit Cideres, mereka mulai mengalami keracunan makanan pada Jumat (25/12/2015) siang usai solat Jumat. Saat itu mereka mendapat bagian nasi bungkus dari tetangganya yang melakukan hajat ngayun (ekah) sukuran kelahiran anak Dikro.

Dalam nasi bungkus tersebut terdapat lauk pauk dan sayuran seperti daging, oreg tempe, sambal goring kentang, capcay dan bihun. Namun beberapa jam setelah makan puluhan warga mengalami pusing-pusing dan mual, sebagian hingga muntah namun sebagian warga lagi hanya merasakan mual yang berlebihan.

Sati mengaku ada dua orang di keluarganya yang mengalami kondisi yang sama, namun adiknya tidak sampai menjalani perawatan seperti dirinya hanya melakukan rawat jalan.

“Kalau saya kepala pusing, perut terasa diaduk-aduk hingga sulit bangun dari tepat tidur,” ungkap Sati.

Esoknya Sabtu, Sati langsung dibawa ke RSU Cideres oleh keluarganya. Dan di rumah Sakit ternyata tetangganya sudah berada di ruang Instalasi Gawat Darurat.
Hal yang sama diungkapkan Suherman warga lainnya yang juga masih menjalani perawatan di RS Cideres. Menurutnya nasi bungkus pemberian tetangganya langsung dimakan sendiri sepulang solat Jumat karena lapar. Sehingga yang mengalami keracunan di keluarganya hanya dirinya.

“Saya lapar jadi nasi yang ada saya makan semua, selang tiga jam kemudian perut mual dan pusing, semula saya tidak menduga kalau mual-mual ini diakibatkan oleh nasi bungkus, sehingga saya minta dibelikan obat warung,” ungkap Suherman.

Namun menurutnya setelah minum obat, rasa pusing dan mual tak kunjung reda, malah hingga mengalami muntah-muntah. Karena mendengar kasus yangs ama dialami oleh tetangganya akhirnya esok harinya dia dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan.

Dr Yuli yang menangani pasien keracunan di RS Cideres mengatakan, hampir semua pasien mengalami keracunan makanan yang mengandung bakteri positif 3, mereka mengalami diare atau disebut gastro entritis. Penyebabnya adalah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dr Gandana Purwana membenarkan adanya 27 orang warga yang mengalami keracunan dari nasi bungkus yang dikonsumsi dari sebuah acara hajat ngayun yang digelar tetangga mereka. Pihaknya kini sudah melakukan penanganan dengan mengintruksikan agar semua warga yang keracunan segera mendapatkan penanganan serta melakukan pemeriksaan terhadap warga lainnya yang mengkonsumsi nasi bungkus tersebut untuk memasikan kondisi kesehatannya.

“Pihak Puskesmas setempat sudah langsung menanganinya begitu muncul kasus, sekarangpun masih terus dipantau,” ungkap Gandana.

Selain itu Dinas Kesehatan juga langsung mengambil sejumlah sampel makanan yang masih tersisa di pemilik hajat untuk dilakukan uji lab, namun sayangnya tidak semua makanan masih tersedia. Belum diketahui secara pasti jenis makanan apa yang mengandung bakteri tesrebut karena hasilnya belum ada.

Kapolsek Kadipaten AKP SUPARNO membenarkan kejadian tersebut, namun pihaknya kini masih melakukan penelitian dan memintai keterangan sejumlah saksi.

POLSEK SUMBERJAYA JADIKAN TUKANG OJEK MITRA POLISI






POLRES MAJALENGKA - Puluhan tukang ojek yang beroperasi hingga 24 jam dan biasa mangkal di tiga lokasi masing-masing Garawangi, Bongas, Panjalin, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka diberikan rompi dan stiker untuk ditempel di kendaraan sepeda motor mereka oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Sumberjaya, Polres Majalengka, untuk memperjelas identitas mereka kepada penumpang.


Selain diberikan rompi mereka juga diberikan tanda pengenal khusus berisi identitas pribadi tukang ojek. Mereka juga punya keterikatan untuk menjaga ketertiban dan keamanan wilayah masing-masing, serta mereka bakal menjalin keterbukaan informasi dengan pihak kepolisian.


Menurut keterangan Kapolsek Sumberjaya AKP H. DEDI BUDIANA, SH, MH, ada puluhan tukang ojek yang diberikan identitas rompi serta tanda pengenal. Mereka akan menjadi mitra kepolisian serta menjaga keamanan dan kenyamanan penumpangnya. “Identitas ini untuk menandakan bahwa mereka ojek resmi yang beroperasi di pangkalan di ketiga wilayah tersebut,” ungkap Kapolsek.

Hal itu juga, menurutnya, untuk memudahkan pihak kepolisian melakukan pembinaan terhadap mereka, pembinaan untuk tertib berla lulintas dan pembinaan pengamanan. Karena selama ini banyak tukang ojek yang tidak menyediakan fasilitas helm cadangan untuk para penumpangnya, atau jas hujan, yang pada musim hujan sangat diperlukan untuk melindungi badan manakala hujan turun.

“Helm tambahan penting untuk penumpang ojek, itu wajib disediakan untuk pengamanan penumpang,” ujar Kapolsek Sumberjaya AKP H. DEDI BUDIANA, SH, MH.

Mereka, lanjut Kapolsek Sumberjaya, akan terus diberikan pembinaan dan selamanya menjadi mitra kepolisian di wilayah Sumberjaya. Para tukang ojek ini pun diharapkan bisa terus memberikan informasi apapun yang beredar dimasyarakat agar pihak kepolisian bisa melakukan deteksi dini untuk segera menyikapi setiap persoalan yang ada.

Sementara itu salah seorang tukang ojek Harli mengatakan, tukang ojek yang ada dipangkalannya segera membentuk kepengursan organisasi ojek untuk mempermudah pengorganisasian. Terutama yang menyangkut kepentingan tukang ojek dan penumpang.

“Kami yang pasti akan berusaha menjaga ketertiban di wilayah kami. Dan kami tidak akan saling serobot penumpang, Karena salah satunya hal ini pula yang kerap menimbulkan keributan,” kata Harli.

Semua tukang ojek yang dibina kepolisian juga akan menjaga kebersamaan, saling menghargai dan saling toleran. “Baju rompi yang kami miliki dari kepolisian untuk memperjelas identitas kami, “ kata Harli.