POLRES MAJALENGKA – Puluhan siswa SMK di Kabupaten Cirebon terlibat
aksi tawuran dengan siswa SMK swasta lainnya, di ruas jalur Cirebon-Bandung
tepatnya di perbatasan tiga desa Banjaran, Rancaputat dan Desa Gelok Mulya
Kecamatan Sumberjaya, Selasa (12/4) sekitar pukul 10.00.
Aksi mereka tidak sampai meluas karena masyarakat ketiga desa bersama
petugas Kepolisian Sumberjaya berhasil mengamankan puluhan siswa tersebut. Satu
persatu masyarakat berhasil mengamankan siswa yang notabene masih kelas XII
yang dikumpulkan di bahu jalan dan balai desa.
Mereka lantas digelandang ke Mapolsek untuk kemudian dilakukan
pendataan. Salah seorang siswa DI (16) mengaku mereka berencana akan berangkat
rekreasi ke Bandung usai ujian nasional (UN). Namun setibanya di wilayah
Sumberjaya belasan siswa dari dua SMK yang ada di Plumbon ini dihadang oleh siswa dari salah
satu SMK swasta di Kota Cirebon. Tiba-tiba mereka langsung dilempari batu
“Kami semua berangkat dari
arah timur gabung dengan SMK dari Plumbon. Tetapi mobil (omprengan) yang kami
tunggangi diberhentikan oleh puluhan siswa SMK dari Kota Cirebon dan langsung
melempari pakai batu,” kata siswa yang masih kelas X mengaku hanya ikutan saja.
Mendapati satu temannya terluka di bagian kepala akibat terkena
lemparan batu, membuat mereka kesal dan mengejar puluhan SMK dari Kota Cirebon
itu, namun berhasil diamankan masyarakat dan Polsek Sumberjaya.
“Kami enggak terima teman
saya dipukuli dan dilempari batu. Kami ini tidak salah dan hanya berencana akan
rekreasi saja,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolres Majalengka AKBP YUDHI SULISTIANTO WAHID, S.Ik
melalui Kapolsek Sumberjaya AKP H DEDI BUDIANA SH MH mengungkapkan aksi tawuran
siswa yang tertangkap 49 orang ini berhasil digagalkan masyarakat Sumberjaya
khususnya wilayah Gelok Mulya, Banjaran dan Rancaputat serta pihak kepolisian.
Wilayah Sumberjaya hanya sebagai tempat kejadian perkara (TKP). Belasan siswa
ini masih tercatat sebagai pelajar di sekolah Cirebon.
“Berdasarkan pengakuan
mereka akan berangkat ke wilayah Bandung untuk rekreasi. Masih menggunakan
seragam pelajar meski gaya rambut macam-macam. Bisa dilihat dari identitas
celananya masih pelajar SLTA,” kata Kapolsek.
“Dari aksi mereka
diantaranya diamankan sebilah cerulit dan 2 gear Sepeda Motor yang sudah di
modifikasi menjadi alat untuk memukul digunakan menjadi sabuk yang dijadikan alat
untuk tawuran, dan 2 buah bendera pelajar.”
“Pengakuan mereka itu mau main ke Bandung tapi
didaerah Sumberjaya diserang oleh belasan siswa lainnya. Apakah ada motif
dendam, kita belum bisa menjelaskan karena masih menggali keterangan mereka,” imbuhnya.
Selanjutnya pihak kepolisian memberikan pengarahan dan pembinaan untuk
kemudian memanggil masing-masing pihak sekolah dan orang tua siswa untuk
menjemput para pelajar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar