Minggu, 27 Desember 2015

PULUHAN WARGA KERACUNAN NASI BUNGKUS






POLRES MAJALENGKA - Puluhan orang warga Blok Jumat RT 01 RW 12, Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka keracunan makanan dari nasi bungkus yang diberikan keluarga Dikro ketika menggelar hajatan ngayun dan muludan.

Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut hanya sebanyak 18 orang hingga Minggu (27/12/2015) masih menjalani perawatan di RS Cideres, sebagian d iantaranya sudah pulang dan sebagian lagi menjalani rawat jalan.

Atas hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka sudah mengambil sejumlah sampel makanan yang dihidangkan dalam nasi bungkus tersebut diantaranya, sambal goreng kentang, daging sapi, tempe dan sejumlah makanan lainnya untuk dilakukan uji labolatorium.

Menurut keterangan sejumlah pasien ditemui di Rumah Sakit Cideres, mereka mulai mengalami keracunan makanan pada Jumat (25/12/2015) siang usai solat Jumat. Saat itu mereka mendapat bagian nasi bungkus dari tetangganya yang melakukan hajat ngayun (ekah) sukuran kelahiran anak Dikro.

Dalam nasi bungkus tersebut terdapat lauk pauk dan sayuran seperti daging, oreg tempe, sambal goring kentang, capcay dan bihun. Namun beberapa jam setelah makan puluhan warga mengalami pusing-pusing dan mual, sebagian hingga muntah namun sebagian warga lagi hanya merasakan mual yang berlebihan.

Sati mengaku ada dua orang di keluarganya yang mengalami kondisi yang sama, namun adiknya tidak sampai menjalani perawatan seperti dirinya hanya melakukan rawat jalan.

“Kalau saya kepala pusing, perut terasa diaduk-aduk hingga sulit bangun dari tepat tidur,” ungkap Sati.

Esoknya Sabtu, Sati langsung dibawa ke RSU Cideres oleh keluarganya. Dan di rumah Sakit ternyata tetangganya sudah berada di ruang Instalasi Gawat Darurat.
Hal yang sama diungkapkan Suherman warga lainnya yang juga masih menjalani perawatan di RS Cideres. Menurutnya nasi bungkus pemberian tetangganya langsung dimakan sendiri sepulang solat Jumat karena lapar. Sehingga yang mengalami keracunan di keluarganya hanya dirinya.

“Saya lapar jadi nasi yang ada saya makan semua, selang tiga jam kemudian perut mual dan pusing, semula saya tidak menduga kalau mual-mual ini diakibatkan oleh nasi bungkus, sehingga saya minta dibelikan obat warung,” ungkap Suherman.

Namun menurutnya setelah minum obat, rasa pusing dan mual tak kunjung reda, malah hingga mengalami muntah-muntah. Karena mendengar kasus yangs ama dialami oleh tetangganya akhirnya esok harinya dia dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan.

Dr Yuli yang menangani pasien keracunan di RS Cideres mengatakan, hampir semua pasien mengalami keracunan makanan yang mengandung bakteri positif 3, mereka mengalami diare atau disebut gastro entritis. Penyebabnya adalah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dr Gandana Purwana membenarkan adanya 27 orang warga yang mengalami keracunan dari nasi bungkus yang dikonsumsi dari sebuah acara hajat ngayun yang digelar tetangga mereka. Pihaknya kini sudah melakukan penanganan dengan mengintruksikan agar semua warga yang keracunan segera mendapatkan penanganan serta melakukan pemeriksaan terhadap warga lainnya yang mengkonsumsi nasi bungkus tersebut untuk memasikan kondisi kesehatannya.

“Pihak Puskesmas setempat sudah langsung menanganinya begitu muncul kasus, sekarangpun masih terus dipantau,” ungkap Gandana.

Selain itu Dinas Kesehatan juga langsung mengambil sejumlah sampel makanan yang masih tersisa di pemilik hajat untuk dilakukan uji lab, namun sayangnya tidak semua makanan masih tersedia. Belum diketahui secara pasti jenis makanan apa yang mengandung bakteri tesrebut karena hasilnya belum ada.

Kapolsek Kadipaten AKP SUPARNO membenarkan kejadian tersebut, namun pihaknya kini masih melakukan penelitian dan memintai keterangan sejumlah saksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar